Wednesday, February 21, 2007

ketika karya kontroversial...

Busyet! Bagaimana rasanya ketika merasa menjadi “seseorang kontroversial” orang yang tertuduh dan merasa terpojok….. shit!..bukan… Ceritanya sih berawal ketika telah memiliki galeri di Deviantart (DA), aku me-submit karya-karyaku disitu tanpa pernah terpikir di benakku bila nanti ada yang tidak enak terjadi DA (pokoknya positive thingking saja… jalan terus…) and…. Ketika salah satu karyaku banyak mendapat kritik (comment).

//Poster ILM judul "..... no to free sex"


Kritiknya sih seputar “Free Sex” yang menimbulkan antara pro dan kontra, beberapa ada pro mendukung desain poster ini (yang masih menjunjung tinggi berharganya virginitas) tetapi “kebanyakan” yang tidak terima dengan karya ini. DA artist dari Eropa dan Amerika banyak merasa ‘risih’ karya (deviation) ini dipajangin di website DA, mungkin karena di Negara mereka sendiri hubungan seks sudah sangat bebas sekali. Mungkin satu yang kuingat komentarnya dari negara Amerika “Kenapa sih dengan Free Sex aku sering melakukannya dengan pacarku, tidak ada masalah dengan AIDS, karena kami selalu menggunakan kondom”. Aduh… karena lebih banyak komentar yang bersenyalir ke arah negatif… akhirnya aku delete juga karya (deviation) ini dari galeri DA-ku. Poster ini sendiri dulunya pernah diikutkan kompetisi dan menang di kota Jogja, dengan thema “Anti seks bebas”. Tujuan dari thema sendiri untuk mengurangi kegiatan seks bebas di kalangan mahasiswa Jogja, bayangkan saja… riset tahun 2003 hampir 97% mahasiswi (perempuan) tidak perawan lagi di kota Jogja (dilakukan penelitian oleh Lembaga UII Jogja). Balik lagi ke cerita poster di DA, sebenernya iseng saja ingin majangin karya di galeri, eh..dasar..!! malah mengundang kontoversial… sialan... Di benakku sih terpikir mungkin “tergantung penempatan” aja, kalau di DA banyak yang gak terima, tapi poster ini sebelumnya disambut positif dan baik untuk mahasiswa Jogja.

Lalu, udah berjelang agak lama setelah itu (hampir beberapa bulan), pada awal tahun 2007 (Januari tepatnya…) aku mencoba bereksperimen dengan dital imaging, yaitu membuat logo Nazi denga mixing gambar jet, rocket, pedang, rudal, pistol, dan lain-lain, lalu menamai judulnya “weapoNAZI”

//Digital Art judul "..... weapoNAZI"


Sekali lagi… ini mengundang kontoversial, bahkan lebih panas lagi… Awalnya aku udah warning-warning duluan, ini hanya seni, hanya sebuah “experimetial” ditigal image, bukan untuk pro dan kontra, bukan mengundang Perang atau memprovokasi orang ngajak perang! Peace Yo!! Komentar awal sih bilang bagus tapi… komentar-komentar selanjutnya udah mulai panas dan mengarah ke “Perang Dunia” (waaakkk…). Beberapa teman (friends) add list-ku di DA (seperti DA artist dari Jepang, Polandia, Malaysia, Belanda, India, Amerika) men-support dan bilang ini oke-oke aja ini “Art”. Tapi karena terlalu banyak mengundang hal yang tidak enak dan komentarnya entar tambah panas, buru-buru juga aku delete.

Satu komentar dari Jerman yang membuat sedikit haru, yakni Sabrina : “Aku berasal dari Jerman, ini sangat tidak lucu, baiklah ini “Seni” tapi weapoNAZI gambar-gambar di desain dan judulnya udah mengingatkan lagi orang pada “Perang”, bagaimana bila artist dari negara lain mempermainkan dan mencaci simbol-simbol negaramu sendiri”. Oh…God… langsung sadar juga saat itu thanks Sabrina yang akhirnya mau juga maafin aku dan jadi teman baru juga di add list-ku.

//comment from Sabrina

Dan tidak lupa juga saran dari Michal…thanks man…


//comment from Michal

Apapun nama dan bentuknya, terus terang “kontroversial” itu gak asik supaya kelihatan “baik” pilih jalur aman saja tanpa menyinggung SARA dan siapa-siapa, itu yang pernah bila kuingat lagi apa yang pernah dikatakan pak Umar Hadi, dosenku dulu sewaktu masih kuliah. Dan terus terang saja aku sendiri bukan orang ‘sempurna’ yang mungkin masih perlu banyak belajar lagi… yeah!!

0 Comments:

Post a Comment

<< Home